Terjemahan yang Berlaku English پښتو فارسی Français Русский 中文 Türkçe عربي

15

AL-MU`MIN ﷻ

Di atas puncak pegunungan matahari pertolongan bersinar memancar. Di atas ketinggian bukit cahaya melingkar menerangi. Sedangkan pada setiap pintu kesedihan terdapat kebahagian yang datang mengetuk.

Bukalah matamu dan tengadahkan tanganmu. Jangan bantu kesedihan menggerogotimu dan jangan biarkan pesimistis menghampirimu. Yakinlah, pasti ada yang memberimu keamanan dan menemanimu. Dialah Al-Mu`min ﷻ!

Ikan, hiu, burung, dan binatang buas, seluruhnya mengharap keamanan dari Yang Maha Pemberi keamanan -Subḥānahu wa Ta'ālā-.

Menghadaplah kepada Al-Mu`min ﷻ dan adukanlah keadaanmu kepada-Nya. Sungguh, pertolongan-Nya lebih cepat daripada kilat yang menyambar dan Dia memiliki banyak kebaikan di setiap saat.

Al-Mu`min adalah salah satu nama Allah ﷻ. Allah telah berfirman, "Dialah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maharaja Yang Mahasuci, Mahasejahtera, Maha Menjaga keamanan." [QS. Al-Ḥasyr: 23]

Nama Al-Mu`min disebutkan dalam Al-Qur`ān dalam satu ayat. Ia disebutkan sebagai jaminan keamanan bagi orang yang takut, pemberian keamanan bagi orang yang berharap, dan pertolongan bagi orang-orang yang bersedih.

Renungan: Di Bawah Naungan Nama Al-Mu`min

Para ulama menyebutkan bahwa nama Al-Mu`min memiliki dua makna:

Pertama: pemberian kesaksian. Kesaksian yang paling besar sejak Allah menciptakan makhluk hingga hari Kiamat ialah kesaksian Allah ﷻ untuk diri-Nya tentang keesaan serta ketunggalan-Nya dalam hak ibadah dan pujian-Nya bagi diri-Nya dengan kesempurnaan dan sifat-sifat luhur. Allah -Tabāraka wa Ta'ālā- berfirman tentang diri-Nya, "Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia." [QS. Āli 'Imrān: 18] Inilah kesaksian paling agung yang bersumber dari Maharaja Yang Mahaagung, yaitu Allah, Tuhan alam semesta, pada objek kesaksian yang paling agung, yaitu perkara tauhid dan pemurnian agama kepada Allah -Tabāraka wa Ta'ālā- serta penegakan-Nya terhadap keadilan.

Aku bersaksi bahwa Allah tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya, Mahamulia lagi Maha Penyayang, tempat menaruh harapan dan angan.

Dialah yang membuktikan kebenaran ucapan-Nya dan mewujudkan janji-Nya: "Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?" [QS. An-Nisā`: 122].

Allah juga membuktikan kebenaran nabi-nabi-Nya dengan memperlihatkan ayat dan mukjizat-mukjizat nyata lewat tangan mereka:

""Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu."

[QS. Āli 'Imrān: 49]

"Kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sungguh kami orang yang benar."

[QS. Al-Ḥijr: 64]

Allah wujudkan apa yang Dia janjikan kepada hamba-hamba-Nya berupa kemenangan dan kekuasaan di dunia serta balasan pahala di akhirat. Allah ﷻ berfirman, "Kemudian Kami tepati janji (yang telah Kami janjikan) kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki, dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas." [QS. Al-Anbiyā`: 9]

Demikian juga Allah tepati ancaman-Nya terhadap orang-orang kafir berupa siksaan dan kehinaan di dunia dan akhirat. Allah ﷻ berfirman, "Para penghuni surga menyeru penghuni-penghuni neraka, 'Sungguh, Kami telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepada kami itu benar. Apakah kamu telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepadamu itu benar?' Mereka menjawab, 'Benar.' Kemudian penyeru (malaikat) mengumumkan di antara mereka, 'Laknat Allah bagi orang-orang zalim.'" [QS. Al-A'rāf: 44]

Bahkan, seluruh informasi dari Allah -Tabāraka wa Ta'ālā- benar.

Ya Allah, Tuhanku, sungguh aku sangat yakin kepada-Mu, aku tidak memiliki pintu masuk selain pintu-Mu.

Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- mencintai orang-orang yang jujur dalam janji dan ucapan mereka: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur." [QS. At-Taubah: 119]

Kedua: pemberian keamanan, kebalikan dari memberi rasa takut, "Dia mengamankan mereka dari rasa ketakutan.” [QS. Quraisy: 4]

Manusia selalu berada dalam kondisi takut dari penyakit, kekurangan obat, penguasaan musuh, kemiskinan yang membuat lupa, atau kematian yang mengantarkan pada mati. Lalu engkau lihat mereka mencari keamanan lewat pencarian makanan, pembangunan benteng, pembangunan rumah sakit, dan pembangunan bendungan. Bahkan, individu dan negara-negara lemah berlindung kepada yang kuat demi mendapatkan keamanan.

Namun, hanya beberapa saat kekuatan itu runtuh, kelemahannya tersingkap, dan tidak ada cara lain untuk meraih keamanan kecuali kembali kepada Al-Mu`min -Subḥānahu wa Ta'ālā- karena Dialah Yang Maha Memberi keamanan kepada hamba-hamba-Nya. Mereka lari dari murka-Nya, kemudian kembali lagi kepada-Nya sebagai pencipta mereka, pencipta alam seluruhnya, dan penguasa segala sesuatu yang seluruh ubun-ubun hamba ada di tangan-Nya.

Bila siksa Allah ﷻ turun pada suatu kaum, tidak ada yang dapat mengamankan mereka dari siksa itu dan tidak ada kekuatan bagi manusia untuk menolaknya: "Sudah merasa amankah kamu bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang? Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun, kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku." [QS. Al-Mulk: 16-17].

Tiga Momen:

Manusia mencari keamanan di tiga momen. Keamanan di momen-momen tersebut hanya ada di tangan Al-Mu`min ﷻ Yang Mahakuasa atas segala sesuatu dan Dia tidak memberikannya kecuali kepada wali-wali-Nya yang bertakwa:

Momen pertama: keamanan di dunia dengan berbagai macamnya:

"Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."

[QS. Al-A'rāf: 96]

Momen kedua: keamanan menjelang kematian saat malaikat maut turun dan ketika di barzakh saat melihat dua malaikat.

Di sini, keamanan dan berita gembira datang kepada orang-orang beriman: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami adalah Allah', kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.'" [QS. Fuṣṣilat: 30]

Momen ketiga: keamanan di akhirat pada saat hari Kiamat. Pada saat itu, keamanan besar hanya diberikan kepada orang-orang bertakwa. Allah ﷻ berfirman, "Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), 'Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.'" [QS. Al-Anbiyā`: 103]

Rasa aman tidak diberikan kecuali bagi orang yang bertauhid: "Siapa yang membawa kebaikan, maka dia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka merasakan keamanan dari kejutan (yang dahsyat) pada hari itu." [QS. An-Naml: 89]

Anda akan mendapatkan keamanan sesuai kadar iman Anda, karena Allah ﷻ berfirman, "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (kesyirikan), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk." [QS. Al-An'ām: 82]

Bagianmu dari Nama Itu ...

Oleh karena itu, di antara buah positif nama yang agung ini bagi orang beriman ialah mereka mengetahui bahwa Allahlah yang memberikan mereka keamanan ketika mendapat ujian, musibah, dan kesulitan. Mereka juga mengetahui bahwa balasan itu sejenis dengan perbuatan. Sebab itu, mereka memberi rasa aman kepada manusia dari keburukan dan kejahatan mereka sendiri karena menginginkan rasa aman dari Allah dan karena takut rasa aman itu dicabut dari mereka pada hari Kiamat kelak.

Diriwayatkan secara sahih dari Rasulullah ﷺ bahwa beliau bersabda, "Maukah kalian kukabari siapakah orang mukmin itu? Yaitu orang yang manusia merasa aman darinya pada harta dan diri mereka. Sedangkan orang muslim itu ialah yang manusia selamat dari keburukan lisan dan tangannya." [Hadis sahih; HR. Ahmad dalam Al-Musnad]

Ya Allah! Berikanlah kami keamanan di negeri kami ... Ya Allah! Berikan kami keamanan pada rasa takut kami, berikan catatan amal kami di tangan kanan kami, dan permudahlah hisab kami.